Keberadaan dari fasilitas pembangkitan listrik tenaga air/ PLTA ini tidak kalah melegendanya dari PLTA Ubrug. Sebuah PLTA yang hilang kini telah ditemukan kembali oleh Tim dari Komunitas Jelajah Sejarah Soekaboemi (JSS).
Pembangkit listrik yang dibangun pada masa Kolonial Belanda di abad ke-19 ini diperuntukkan memasok kebutuhan energi listrik bagi Afdeling Cisalak, dan Pabrik pengolahan karet "Gutta Percha" Cipetir/ Cikidang yang juga populer sampai ke daratan Eropa.
Pencarian PLTA yang telah hilang ini telah kami lakukan pada tahun 2008 yang lalu. Masyarakat sekitar menamai lokasi ini dengan nama Kampung Listrik yang memang sebagian dari lokasi tersebut telah banyak dibangun rumah - rumah warga.
Dari penelitian yang telah kami lakukan di lokasi ini, sampai dengan sekarang masih dapat kita lihat diantaranya :
- Bekas dari Bendungan air
- Bekas saluran irigasi sepanjang 800 m
- Jembatan besi penghubung irigasi
- Kolam/ bak penenang air
Penulis beserta Tim pada waktu itu hampir sudah tidak menemukan keberadaan bekas - bekas dari adanya PLTA tua tersebut, dikarenakan kondisinya sudah tidak terlihat dan banyak ditumbuhi tumbuhan liar sehingga tertutup.
Setelah dilakukan penelitian dari tim JSS Research dengan mempertimbangkan angka debit air, beda tinggi permukaan air, serta angka gaya gravitasi, akhirnya dapat diketahui pembangkit listrik di kampung Ci Aling ini mempunyai daya pembangkitan sebesar 470 - 500 kW.
Dengan angka daya pembangkitan tersebut pembangkit tenaga listrik ini masuk kedalam kategori Pembagkit Listrik Tenaga Mini Hidro/ PLTM.
Pencarian PLTA yang telah hilang ini telah kami lakukan pada tahun 2008 yang lalu. Masyarakat sekitar menamai lokasi ini dengan nama Kampung Listrik yang memang sebagian dari lokasi tersebut telah banyak dibangun rumah - rumah warga.
Dari penelitian yang telah kami lakukan di lokasi ini, sampai dengan sekarang masih dapat kita lihat diantaranya :
- Bekas dari Bendungan air
- Bekas saluran irigasi sepanjang 800 m
- Jembatan besi penghubung irigasi
- Kolam/ bak penenang air
- Bekas tembok penyangga pipa pesat
- Pondasi bekas bangunan "Power House"
- Lobang pembuangan air dari turbin jenis
"Francis".
Penulis beserta Tim pada waktu itu hampir sudah tidak menemukan keberadaan bekas - bekas dari adanya PLTA tua tersebut, dikarenakan kondisinya sudah tidak terlihat dan banyak ditumbuhi tumbuhan liar sehingga tertutup.
Setelah dilakukan penelitian dari tim JSS Research dengan mempertimbangkan angka debit air, beda tinggi permukaan air, serta angka gaya gravitasi, akhirnya dapat diketahui pembangkit listrik di kampung Ci Aling ini mempunyai daya pembangkitan sebesar 470 - 500 kW.
Dengan angka daya pembangkitan tersebut pembangkit tenaga listrik ini masuk kedalam kategori Pembagkit Listrik Tenaga Mini Hidro/ PLTM.
Dalam tahun 2010 lokasi bekas pembangkit listrik ini telah penulis gunakan untuk keperluan skripsi Teknik, selain itu hasil penelitian dikembangkan kearah perbaikan sarana prasarana serta reaktivasi lokasi untuk dipakai lagi menjadi PLTA aktif dimasa kini.
Pemandangan alami ditempat ini yang bergunung dengan sungai yang berasal dari hulu Citarik memiliki pesona tersendiri untuk dinikmati, sangat potensial untuk wisata alam dan kesejarahan.
Semoga masyarakat luas dapat dapat ikut serta dalam melestarikan peninggalan bersejarah, kepada instansi terkait semoga lokasi - lokasi tersebut mendapatkan perlindungan cagar budaya sebagai lokasi yang sarat edukasi bagi generasi penerus.
* Komunitas Jelajah Sejarah Soekaboemi
* JSS Research & Explorer
* Fb : Jelajah Sejarah Soekaboemi.