Menguak sejarah situs Batu Karut yang berlokasi di aliran Sungai Cicatih tidaklah mudah untuk dapat menelusuri sejarahnya. Berangkat dari situasi yang ada tersebut, Tim Komunitas Jelajah Sejarah Soekaboemi secara intens melakukan penelitian ke lokasi serta dapat menggali informasi dari berbagai sumber di Masyarakat.
Batu berukuran besar dan berada ditengah tengah aliran sungai tersebut bernama Batu Karut, batu yang terdiri dari dua bongkah batu terpisah itu mempunyai karakteristik yang berbeda. Batu yang satu terlihat biasa, sedangkan batu yang kedua terlihat adanya tatahan anak tangga yang dibentuk sedemikian rupa dari bawah menuju keatas.
Dari informasi yang telah kami dapatkan terdapat simbol - simbol mengenai petuah bijak dari batu- batu yang dibentuk oleh orang - orang tua terdahulu tersebut yaitu :
- Tangga Batu yang berposisi ditengah
mengandung makna titian kehidupan
Manusia yang harus dilalui dari titik nol
untuk dapat mencapai suatu hal.
- Batu kesatu dan batu kedua
menggambarkan hal salah dan benar
yang akan dipilih manusia.
- Kedua batu tsb diperkirakan berfungsi
juga sebagai sebuah batas wilayah dari
masa Kerajaan Sunda dahulu dan pernah
menjadi wilayah Kabuyutan berdasarkan
prasasti Sanghyang Tapak yang kinitersimpan di Museum Nasional di
Jakarta.
Selama pengamatan yang kami lakukan masih banyak terdapat buangan2 sampah dibeberapa titik lokasi yang dikhawatirkan akan dapat mencemari serta mengganggu ekosistem sungai Cicatih ini.
Demikian penelusuran yang sementara ini kami dapatkan, untuk kedepannya secara bertahap segera kami lakukan penelitian lagi. Semoga masyarakat luas yang bertempat tinggal di sekitar dapat menjaga kebersihan, menjaga keseimbangan alam di sepanjang aliran sungai Cicatih tersebut.
Demikian penelusuran yang sementara ini kami dapatkan, untuk kedepannya secara bertahap segera kami lakukan penelitian lagi. Semoga masyarakat luas yang bertempat tinggal di sekitar dapat menjaga kebersihan, menjaga keseimbangan alam di sepanjang aliran sungai Cicatih tersebut.
* KIM Jelajah Sejarah Soekaboemi
* JSS Research & Explorer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar